PT Multi Tambang Jaya Utama Sosialisasikan Rencana Pemberdayaan Masyarakat di Barito Selatan

Barito Selatan  // Khabarmedia-news.com — PT Multi Tambang Jaya Utama (MUTU), perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah Kalimantan Tengah, menggelar kegiatan Sosialisasi Stakeholder Rencana Induk Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (RIPPM) pada Selasa, 29 April 2025. Acara ini dilaksanakan di Gedung Pirarahan, Buntok, Kabupaten Barito Selatan, dan dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat serta pejabat pemerintah daerah.(29/4/2025).

Kegiatan sosialisasi ini menjadi ajang penting bagi PT MUTU untuk menyampaikan rencana strategis mereka dalam mengembangkan serta memberdayakan masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan. Acara tersebut dihadiri oleh para kepala desa, ketua BPD, dan perwakilan dari sejumlah dinas terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Barito Selatan.

Dalam sesi wawancara usai acara, Pjs Kepala Teknik Tambang (KTT) PT MUTU, Ari Tri Atmoko, menjelaskan bahwa pihaknya menggandeng konsultan independen guna menyusun dan memaparkan rencana RIPPM kepada para pemangku kepentingan. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa program yang dijalankan sesuai dengan kondisi faktual di lapangan.

“Harapannya dengan keterlibatan konsultan independen, hasil perencanaan ini akan lebih objektif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Kami juga ingin memastikan program ini sejalan dengan cetak biru pembangunan daerah dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah,” ujar Ari Tri Atmoko.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa rencana tersebut juga diselaraskan dengan program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Barito Selatan serta rencana strategis dari Pemerintahan Pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran. Menurutnya, sinkronisasi tersebut penting agar tidak terjadi tumpang tindih program dan agar manfaat bisa dirasakan secara langsung oleh masyarakat.”ucap Ari Tri.

PT MUTU secara administratif memiliki wilayah kerja yang meliputi tiga kabupaten, yaitu Barito Selatan, Barito Timur, dan Barito Utara. Dalam kegiatan sosialisasi ini, pihak perusahaan mengundang perwakilan dari tiga kecamatan, yakni Dusun Selatan, Karau Kuala, dan Gunung Bintang Awai. Secara total, terdapat sekitar 25 desa yang masuk dalam wilayah dampak operasional perusahaan.

Dalam paparan yang disampaikan, perusahaan menekankan bahwa seluruh program pengembangan masyarakat akan disesuaikan dengan kapasitas produksi tahunan perusahaan. Untuk tahun ini, PT MUTU memproyeksikan target produksi sebesar 2,6 juta ton. Namun, hingga akhir Maret, realisasi produksi mengalami penurunan akibat kondisi cuaca yang kurang mendukung.”pungkasnya Ari.

“Kami sangat menyadari bahwa realisasi program pemberdayaan ini sangat bergantung pada hasil produksi. Maka dari itu, kami berharap seluruh rencana ini dapat dijalankan secara tepat sasaran dan membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar,” lanjut Ari.

Dalam kegiatan ini, PT MUTU juga membuka ruang bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk memberikan masukan, saran, dan kritik guna menyempurnakan rencana RIPPM yang sedang disusun. Respons dari peserta sosialisasi pun cukup positif, dengan banyak pihak yang mengapresiasi keterbukaan dan inisiatif dari perusahaan.

Diharapkan melalui kegiatan ini, akan terjalin sinergi yang kuat antara perusahaan dan pemerintah daerah serta masyarakat dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. PT MUTU menyatakan komitmennya untuk terus menjadikan masyarakat sebagai mitra utama dalam setiap langkah pengembangan yang dilakukan.”imbuhnya Ari.

Dengan semangat kolaborasi dan tanggung jawab sosial, PT MUTU menegaskan bahwa keberadaan perusahaan harus memberi manfaat nyata bagi daerah. Sosialisasi ini menjadi langkah awal dari pelaksanaan RIPPM yang diharapkan segera terealisasi dalam waktu dekat. (Gun).