Rizal ST Ungkap Tujuh Potensi Kelompok Korupsi Di Pemerintahan

Barito Selatan // Khabarmedia-news.com – Rizal. ST, tokoh masyarakat Barito Selatan, menyampaikan analisa mendalam kepada awak media pada Rabu, 3 April 2025 di kediamannya.
Dalam keterangannya Rizal. SH, beliau menguraikan secara komprehensif mengenai tujuh kelompok korupsi rawan yang berpotensi terjadi di tingkat pemerintahan.
Rizal ST, menegaskan bahwa fenomena korupsi merupakan ancaman serius yang bisa menggoyahkan integritas dan kinerja birokrasi jika tidak segera diatasi dengan langkah preventif.
Lanjutnya beliau menekankan pentingnya transparansi, akuntabilitas, dan pengawasan internal sebagai kunci utama dalam mencegah praktik-praktik korupsi yang merugikan negara.
Terus kata nya kelompok pertama yang diidentifikasi adalah pejabat yang memiliki akses tak terbatas terhadap sumber daya dan informasi penting, yang bila disalahgunakan, dapat menimbulkan konflik kepentingan.
Selanjutnya kelompok kedua, melibatkan oknum dalam lembaga pengawas yang tidak independen, di mana intervensi kepentingan politik kerap mengaburkan objektivitas dan integritas pengawasan.
Menurut Rizal, kelompok ketiga terdiri dari hubungan erat antara pejabat pemerintah dengan kontraktor swasta yang kerap kali menimbulkan praktik pengadaan barang dan jasa yang tidak transparan.
Tuturnya lagi kelompok keempat di tingkat yang sama, sebagaimana diungkapkan, rawan terjadi karena adanya praktik nepotisme dan kolusi yang menghambat pemerataan pembangunan serta pelayanan publik.
Dan kelompok kelima mencakup pejabat yang mengelola anggaran dengan sistem yang kurang akuntabel, sehingga membuka peluang bagi penyalahgunaan dana publik.
Terus kelompok keenam merupakan aparat birokrasi profesional yang, meskipun terdidik, rentan terjebak dalam tekanan politik dan godaan keuntungan materiil yang bisa mengorbankan etika kerja.
Kelompok ketujuh tegasnya Rizal, adalah kolaborasi lintas sektor yang melibatkan pejabat dari berbagai tingkat pemerintahan, yang bila bekerja sama dengan sinergi negatif, dapat mengakibatkan praktik korupsi sistematis.
Rizal, mengimbau agar reformasi birokrasi segera diimplementasikan secara menyeluruh, dengan penegakan hukum yang tegas dan kebijakan internal yang mendukung transparansi.
Lanjutnya lagi, Beliau berharap agar seluruh elemen pemerintahan melakukan evaluasi mendalam terhadap mekanisme pengawasan internal guna menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih dan berintegritas.
Pernyataan Rizal, ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi perubahan sistemik yang menekan praktik korupsi, sehingga menciptakan iklim pemerintahan yang lebih profesional dan berpihak pada kepentingan publik.” Pungkasnya. (Gun)