Wakil Bupati Barito Selatan Pimpin Rapat Koordinasi Penetapan Status Banjir Di Enam Kecamatan

Barito Selatan // Khabarmedia-news.com– Pemerintah Daerah Kabupaten Barito Selatan menggelar Rapat Koordinasi Penetapan Status Banjir yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Barito Selatan, Khristianto Yudha, ST, Senin 21 April 2025) di Aula Setda Barel. Rapat tersebut diadakan sebagai tindak lanjut dari situasi banjir yang melanda enam kecamatan di wilayah Barito Selatan. (21/4/2025).
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Khristianto menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menangani bencana banjir yang terjadi akibat intensitas hujan tinggi dan meluapnya sungai di beberapa wilayah. “Kami harus sigap dan tanggap dalam menetapkan status bencana ini agar penanganannya cepat, tepat, dan terkoordinasi,” ujarnya.
Ia juga menggarisbawahi bahwa keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama. Dalam paparannya, Khristianto menjelaskan bahwa kondisi banjir yang terjadi sudah memenuhi kriteria untuk ditetapkan sebagai bencana daerah. Oleh karena itu, perlu langkah konkret dan cepat dari seluruh jajaran terkait.
Lebih lanjut, Khristianto menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten telah melakukan pemantauan langsung ke sejumlah titik terdampak banjir. “Kami sudah melihat langsung kondisi masyarakat dan infrastruktur yang terdampak. Ini bukan hanya soal genangan air, tapi juga menyangkut kehidupan dan aktivitas warga,” tambahnya.
Rapat koordinasi ini turut dihadiri oleh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terkait, serta seluruh Camat se-Kabupaten Barito Selatan. Keterlibatan mereka diharapkan dapat memperkuat koordinasi lintas sektoral dalam penanggulangan banjir.
Dalam sesi pemaparan berikutnya, Sekretaris Daerah Kabupaten Barito Selatan, Edy Purwanto, AP., M.Si., menyampaikan bahwa enam kecamatan yang terdampak banjir meliputi Dusun Selatan, Dusun Utara, Dusun Hilir, Karau Kuala, Jenamas, dan Gunung Bintang Awai. Menurutnya, banjir ini telah mengganggu aktivitas ekonomi, pendidikan, serta mengancam kesehatan masyarakat.
“Status tanggap darurat akan segera ditetapkan secara resmi untuk mempercepat penyaluran bantuan dan pendistribusian logistik kepada warga terdampak,” ujar Edy. Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pendataan terhadap jumlah warga terdampak dan infrastruktur yang rusak.
Edy menambahkan, Pemerintah Daerah telah mengalokasikan anggaran melalui pos Bantuan Tidak Terduga (BTT) untuk penanganan awal bencana ini. Dana BTT ini akan digunakan untuk kebutuhan darurat, seperti logistik, evakuasi, pengadaan perahu karet, dan tenda pengungsian.
“Kami akan memastikan bahwa bantuan tersalurkan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan. Ini bukan hanya soal jumlah bantuan, tapi juga kecepatan dan ketepatan penyaluran,” tegasnya.
Rapat ini juga menjadi ajang penyamaan persepsi antarinstansi dalam rangka menyusun langkah-langkah lanjutan yang strategis. Pemerintah daerah berharap setiap kecamatan dapat melaporkan perkembangan kondisi lapangan secara berkala agar koordinasi tetap berjalan efektif.
Di akhir rapat, Wakil Bupati Khristianto kembali mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan seluruh unsur pemerintahan hingga tingkat desa. Ia meminta agar posko-posko darurat terus diaktifkan dan layanan kesehatan disiagakan selama masa tanggap darurat.
Dengan penetapan status bencana daerah ini, diharapkan seluruh perangkat daerah dan masyarakat dapat bergerak bersama dalam menghadapi bencana ini secara komprehensif dan terpadu. Pemerintah Kabupaten Barito Selatan menyatakan komitmennya untuk terus hadir dan bekerja demi keselamatan warganya. (Gun).